Sabtu, 20 Maret 2010

Bangga dengan Identitas Islam

Begitu banyak sejarah pejuang Islam yang terlupakan, masyarakat lebih bangga pada seorang aktor dan aktris yang dapat membuat mereka berdecak kagum pada akting yang di perankan atau para muda-mudi lebih menyukai alunan lagu yang membuat mereka hanyut. Apa yang terjadi pada umat Islam sekarang? Kemana umat Islam yang disegani dunia dalam sejaran yang mampu meguasai dunia hampir 13 abad lamanya. Mengapa umat Islam sekarang sangat terpuruk? Di mana Para Pejuang Islam sekarang berada? Sangat disayangkan jangankan untuk memperjuangkan Islam Berjihad dan Berdakwah, untuk menunjukkan identitas mereka sebagai Islam pun mereka malu, malu dengan identitas Islam. Sangat disayang kan para remaja dengan bangga bergaya ala jahiliyah. Terkadang ketika berpapasan (bertemu) dengan seorang yang baru kita kenal, kita sendiri ragu tuk member salam dikarnakan identitas orang yang kita jumpai sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia seorang muslim, yang mengherankan lagi ketika mereka berjumpa dengan saudarah yang seakidah yang dengan ikhlas menggunakan identitas Islam justru mereka heran dan curiga, pada hal kalo ditanya agama apa mereka dengan lantang mereka menjawab Islam, kalo ditanya apa saja kewajiban umat Islam mereka juga paham. Ditanya mengapa mereka tidak menerapkan aturan Islam, aturan yang Allah turunkan berupa Al-Quran, tampa malu mereka menjawab belum siap, nanti saja jika waktunya tiba atau menunggu hidayah. Apaka kita tahu seberapa lama umur kita, kapan kita meninggal, bukankah rizki, maut, jodoh Allah yang menentukan.

Dalam hidup ini, manusia dan hewan sama. Sama-sama makan, minum, bergerak, berkembang biak, berinteraksi dengan mahluk lainya. Bedanya, hewan melakukan semua itu sekehendak hatinya sedangkan manusia ada yang melakukan dengan sekehendaknya dan ada pula yang diatur oleh aturan Allah maha pencipta. Bila manusia dalam menjalani hidup ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semata, menjalani hidup bebas tampa aturan, memperturutkan logika dan hawa nafsunya serta melupakan Allah, saat itu orang tidak dapat dibedakan dengan hewan.

”Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qulub(akal dan hati), tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (kebenaran dan kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinya tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebi sesat lagi. Mereka itu orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf :179)

Jelas sudah pada ayat tersebut Allah telah memberikan indera yang sebenarnya telah dijadikan oleh Allah sebagai datang jalanya hidayah. Tetapi mereka mensia-siakan sebab, mereka tuli, buta dan bisu dari mengikuti petunjuk Allah. Mereka tidak mendengar kebenaran Islam dan tidak mengikuti petunjuk Allah. Jangan sia-siakan waktu yang tersisa, raihlah hidayah itu dengan jalan mencarinya, jangan sampai kita hanya menanti datangnya hidayah yang ternyata hidayah tersebut sudah berlalu, jangan sampai mata dan hati mu tertutup terhadap kebenaran Allah. Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang dan sesungguhnya azab Allah itu sangatlah pedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar