Selasa, 09 Maret 2010

SIAPA YANG MENGERTI HARI MAKA DIA AKAN BERJUMPA DENGAN TUHAN

PERJUMPAAN DENGAN ALLAH

Perjumpaan Dengan Allah adalah kemustahilan, setelah manusia meg akses duniafi sebagai nyata duia sementara Allah adalah Dzat yang Ruhiyah, Itu sebabnya Allah yang Meng hubungkan diri (يُصَلُّونَ) kepada Manusia terpilih dalam Nyata.
Manusia yang terpilih untuk berhubungan (يُصَلُّونَ) dengan Allah adalah Khalifah Imam atau Nabi, dan Menjadi Nyata Nyata kalimat baik dalam ayat atau alkitab dan hikmah, yang harus di bacakan diajarkan serta disyariatkan oleh Khalifah, Imam atau Nabi,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya shalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian atas Nabi dan berserahlah degan segala serah. QS. al-Ahzab (33) : 56

Inilah Nyata Pertemuan Allah yang dinyatakan dalam Saat itu waktu itulah saat terjadinya (ja’ala), bertemunya (liqa’a), menyambung (shalla), peristiw kehormatan(waqi’a) megalirnya (Khanief) -nya segala perkara.
Peristiwa ini telah dan selalu mejadi Nubuat para Khalifah, Imam Atau Nabi.

NYATA HUBUNGAN ALLAH DAN KHALIFAH, IMAM DAN NABI

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkan (ruh dan amr itu) pada malam Qadar (ketetapan). Dan tahukah kamu apakah malam Qadar (ketetapan)? Malam Qadar (ketetapan) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh dengan izin Tuhannya untuk Nyatakan segala amr. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. QS. al-Qadr (97) : 1-5

Nyata hubungnya Allah diNyata dalam hidup dan dan Hidup dalam nyata. Jadi bukan sebuah angan seperti Ahlikitab memberikan angan kosong kepada manusia degan Semunya Ilmu Ahlikitab yang di ambil dari sebagian kecil yang dapat mereka serap.

Nyata hubungnya Allah dengan Khalifah, Imam atau Nabi sebagai Nyata kalimat dan akan di bacakan diajarkan serta disyariatkan oleh Khalifah, Imam atau Nabi secara berangsur sesuai dengan masa dan jaman-nya (bisani kaum).
Khalifah, Imam atau Nabi dalam merpresentasikan kalimat Allah dapa tdipastika ber beda dengan ilmu Ahliktab da Ahli agama-agama apapun, karena segala Ilmu ahlikitab yang ada hanya sebagian kecil dari ajaran Khalifah, Imam atau Nabi yang telah di selewengkan oleh mereka.

NYATA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH MELALUI KHALIFAH

Bagaimana, manusia dapat mengerti memahami dan megenali dirinya sudah bterhubung atau semakin jauh degan Allah.
Prasarat utuk dapat menerima khanief (aliran) Dien Allah yang pertama adalah menanggalkan segala kebesaran Nama selain Allah.
Karena nama-nama baik nama anak tuhan, Nabi Masa lampau yang telah di agugkan oleh Ahlikitab secara berlebihan, atau nama sekterian dan agama-agama yang telah pecah-belah dan berselisih secara abadi, hingga tidak mungkin mereka disatukan, Karenanya apapu Namanya Allah telah men-cap sebagai Musyrik:

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. QS. ar-Rum (30) : 31-32

Saat manusia telah menanggalkan segala nama-nama baik nama anak tuhan, Nabi Masa lampau yang telah di agugkan oleh Ahlikitab secara berlebihan, atau nama sekterian dan agama-agama yang telah pecah-belah dan berselisih, maka mereka dapat Shallu kapada Khalifah, Imam atau Nabi, dengan cara berserah dengan segala serah.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا..................)

.......... Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian atas Nabi dan berserahlah degan segala serah. QS. al-Ahzab (33) : 56

Saat itulah mereka akan memperoleh Khanief-Nya Dienullah yang menjadi jalan terang para Nabi (minjun-Nubuwah). Dan jalan benar para khalifah (sunnah Khulafaur-rasyidien) serta alur aliran (milat khanief) para Imam.

YANG MENGHALANGI MANUSIA KARENA MEREKA MERASA NYAMAN DENGAN PENGETAHUAN YANG ADA

Maka tatkala datang kepada mereka utusan- utusan (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, MEREKA MERASA SENANG DENGAN PENGETAHUAN YANG ADA PADA MEREKA DAN MEREKA dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. QS. al-Mu'min (40) : 83

Saat Allah Menyatakan Khalifah, Imam atau Nabi dimasanya dan manusia tak rela meninggalkan kebesaran masa lampau maka berarti mereka tetap dalam jalan dan agama para Ahlikitab dan jalan masa lampau.
Dan Akhirnya mereka takan dapat menyentuh Khanief (aliran) Dienullah. Dan takan dapat megerti Ayat dan Al-Kitab dan Al-Hikmah yang di bacakan serta di ajarkan serta diSyariatkan Oleh Khalifah, Imam atau Nabi.

لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. QS. al-Waqi'ah (56) : 79

MAUNSIA LEBIH SUKA BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KHAYAL ILMU SEMU AHLIKITAB

Mausia dapat percaya pada Allah jika dalam hayali amun jika di ajak dalam nyata Syariat Khalifah, Imam atau Nabi yang di seleggarakan secara berangsur mereka akan Menolak karena Apa yang ada pada Ahlikitab dan Ahli agam mereka anggap lebih sempurna dan mereka anggap lebih benar.

Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. QS. al-Mu'min (40) : 83

MAUNSIA TERJEBAK SOSOK KHALIFAH, IMAM ATAU NABI ALLAH

Saat Nyata diantara mereka maka yang pertama kali mereka tanyakan, Dari bangsa apa dari keturunan siapa dan latar belakang ilmunya apa belajar dimana, dengan belajar siapa.
Tapi teryata “Allah selalu mengutus Khalifah, Imam atau Nabi dengan kehendak-Nya” bukan dengan patokan-patokan yang ditetapkan oleh Ahlikitab, yang telah menjadi dogma dan doktrin agama-agama selama ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun. Dan mereka akan ber kata kamu tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kami

قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَـمًّى قَالُواْ إِنْ أَنتُمْ إِلاَّ بَشَرٌ مِّثْلُنَا تُرِيدُونَ أَن تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَآؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ

Berkata Rasul-rasul mereka:" Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan) mu sampai masa yang ditentukan? "Mereka berkata:" KAMU TIDAK LAIN HANYALAH MANUSIA SEPERTI KAMI JUGA. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata ". QS. Ibrahim (14) : 10

قَالُوا إِنَّمَا أَنتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ مَا أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Mereka berkata:" Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir; KAMU TIDAK LAIN MELAINKAN SEORANG MANUSIA SEPERTI KAMI; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar ".
QS. asy-Syu'ara (26) : 153-154

قَالُوا إِنَّمَا أَنتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ وَمَا أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ

Mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir, DAN KAMU TIDAK LAIN MELAINKAN SEORANG MANUSIA SEPERTI KAMI, DAN SESUNGGUHNYA KAMI YAKIN BAHWA KAMU BENAR-BENAR TERMASUK ORANG-ORANG YANG BERDUSTA.
QS. asy-Syu'ara (26) : 185-186

وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلاً أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءهَا الْمُرْسَلُونَ إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ قَالُوا مَا أَنتُمْ إِلاَّ بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَمَا أَنزَلَ الرَّحْمن مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلاَّ تَكْذِبُونَ

Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata:" Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu ". Mereka menjawab:" KAMU TIDAK LAIN HANYALAH MANUSIA SEPERTI KAMI DAN ALLAH YANG MAHA PEMURAH TIDAK MENURUNKAN SESUATUPUN, KAMU TIDAK LAIN HANYALAH PENDUSTA BELAKA ".
QS. Yasin (36) : 13-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar